Tuesday 3 January 2012

Fluctuation - Gejolak...

Kuawali tulisan ini dengan tulisan dari Bang Ahmad Fuadi dalam "Ranah 3 Warna" nya :

"Hidupku selama ini membuat aku insaf untuk menjinakkan badai hidup, "mantra" man jadda wajada saja ternyata tidak cukup sakti. Antara sungguh-sungguh dan sukses itu tidak bersebelahan, tapi ada jarak. Jarak ini bisa hanya satu sentimeter, tapi bisa juga ribuan kilometer. Jarak ini bisa ditempuh dalam hitungan detik, tapi juga bisa puluhan tahun.
Jarak antara sungguh-sungguh dan sukses hanya bisa diisi sabar. Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paling ujung. Sabar yang bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan seakan-akan itu sebuah keajaiban dan keberuntungan. Padahal keberuntungan adalah hasil kerja keras, doa, dan sabar yang berlebih-lebih.
Bagaimanapun tingginya impian, dia tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup sudah digulung nestapa akut. Hanya dengan sungguh-sungguhlah jalan sukses terbuka. Tapi hanya dengan sabarlah takdir itu terkuak menjadi nyata. Dan Tuhan selalu memilihkan yang terbaik dan paling kita butuhkan. Itulah hadiah Tuhan buat hati yang kukuh dan sabar.
Sabar itu awalnya terasa pahit, tetapi akhirnya lebih manis daripada madu. Man shabara zhafira, siapa yang sabar akan beruntung".

Tulisan itu sungguh sangat menginspirasi dan penuh dengan motivasi yang tinggi untuk terus berusaha menjalani setiap apapun yang mesti kita hadapi dalam menjalani kehidupan ini. Perjalanan yang tidak selalu mulus ini merupakan suatu hal yang harus dihadapi oleh seorang manusia. Mau tidak mau, suka tidak suka manusia akan dihadapkan pada kondisi yang mungkin sangat tidak dia sukai.Ada banyak cara pertahanan yang dilakukan untuk menghadapi kondisi yang tidak disukainya itu, lain manusia lain otak lain latar belakang lain perangai, ada yang menghadapi semua itu dengan gagah berani ada pula yang menghadapinya dengan cara melarikan diri.

Apa yang dilakukan kebanyakan remaja saat ini, seringkali menjadi masalah bagi sebagian generasi yang lain. Proses pembelajaran pertama yang dilalui oleh para remaja merupakan saat-saat yang terasa sangat sulit bagi mereka, perubahan besarnya tanggungjawab yang mesti diemban terkadang menjadi momok bagi mereka. Ada bentuk kekagetan yang mereka tampilkan, seperti halnya sikap-sikap yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. Dampak dari semua itu adalah ada sebagian yang kembali lagi dengan semangat yang tinggi untuk menghadapi semua gejolak itu, namun ada juga yang terus lari dari tanggungjawab itu.



Mereka membutuhkan waktu dan mereka juga membutuhkan teman, teman untuk mengarahkan, teman yang mampu jadi sahabat, fault alarm, a honest. Seorang sahabat akan melihat dan menilai temannya dengan penuh kejujuran, karena dia tahu bahwa semua itu merupakan cara baginya untuk dapat melihat temannya menjadi seorang yang jauh lebih baik, mesti mungkin ada yang beranggapan bahwa sahabat harus saling mengerti juga, namun banyak yang salah mengartikan ketika ada anggapan bahwa sahabat harus bisa saling mendukung dalam sikap-sikap yang justru malah dapat merugikan dirinya sendiri. Makanya ada yang mengatakan bahwa kita akan menemukan sebuah kejujuran dari musuh kita sendiri, karena mereka melihat kita dengan sangat jujur, mereka tidak peduli mereka akan sangat menyakitimu saat mereka memberitahukan apa yang dilihat darimu.

Faktor yang sangat menentukan bagaimana cara manusia pada umumnya dan remaja pada khususnya dalam menghadapi setiap persoalan yang muncul adalah latar belakang manusia itu sendiri, dalam hal ini adalah lingkungan. Akan menjadi seperti apa manusia itu dan bagaimana perangainya kelak??? sangat ditentukan pada fase-fase kehidupan sebelumnya. Apa yang dihadapi saat fase anak-anak dan fase remaja, lebih besar pengaruhnya.

Sungguh beruntung saat kita memiliki seseorang yang mampu menjadi sahabat, seorang yang mampu menjadi orang yang paling jujur, bukan seseorang yang terus menuruti kemauan kita namun seseorang yang mampu mengetahui apa yang kita butuhkan. Semoga kita menemukan sahabat sejati...

fb comment box

by Facebook Comment